Wednesday 2 November 2022

RASA BAHAGIA


        Akhir Oktober 2022 ini usia ku sudah setengah abad, aku sakit ,diawali rasa dingin yang sangat dan ngilu diseluruh badan..Hari berikutnya a ku haid. Dia muncul lagi setelah satu tahun pergi.

Apakah manupause ku akan tertunda?

Ada rasa senang yang menyelimuti...

Terima kasih Tuhan......Alhamdulillah...

Tuesday 9 August 2022

                                       MASAitipkan - MASA YANG SULIT.





          Seminar  yang  aku  ikuti  di  Bogor pada tanggal 15 - 3 -2020  selesai,  aku  pulang  nebeng  sama  pak  Yapi  dan  bu  Ayu. perjalanan  mampir  dulu  untuk  makan  dan   ngobrol  dan  akhirnya  hampir  tengah  malam  sampai  stasiun  Lenteng  Agung   tempat  aku  turun  untuk  mengambil  motor yang aku titipkan. Saat di dalam  perjalanan  tadi   radio mobil  terus  menyala  dan  penyiarnya mengabarkan  kalau  besok  hari  sekolah di Jakarta  diliburkan  untuk  waktu  yang  belum  ditentukan. Mulai  itulah  corona  melanda  Jakarta.

Wednesday 1 December 2021

BISA

   


               Sejak pandemi dan sebelum itu keadaan keuangan ku buruk, dan pandemi memperjelas dan

 mempertajam rrasa nya. Kekurangan untuk biaya hidup semakin terasa, karna semua harus dibeli dan

 dibayar dengan uang sedangkan uang makin lama makin habis tak tersisa. hal itu memaksa kepala ku

 menemukan cara untuk menarik uang menghampiri dan mendiami dompetku untuk waktu yang lama.


                Keputusan yang paling mungkin adalah bekerja pada orang lain. Meski belum pernah

 menjalani hal itu, ku kuatkan tekad untuk memulainya. Dan  akhirnya aku menemukan nya dan Tuhan

 memberikan nya karna keinginanku begitu kuat.  Ku inginkan siang malam, ku cari tanpa henti dan

 selalu meminta pada Nya tiap saat. 


                Sekarang aku bisa lebih mandiri dan merasa lega karna dapat mengatasi keterpurukan ku

 dalam hal keuangan meskipun yang terpenuhi hanya sandang dan itu pun tidak mewah karna tujuan ku

 bukan hanya itu, hutang harus aku lunasi dengan cara dicicil. 


               Memang benar, asal ada kemauan yang kuat pasti ada jalan.



January.

February, 6th 2021



Saturday 5 December 2020

Ridha, terima walau pun rasa nya sakit

 Aku kira dia sedang kesal  dan sedih  karna Leo nyerahin kunci yang sangat mendadak  Sebab itu artinya tidak akan ada uang sewa lagi  untuk buLan ini dan entah bulan berikutya.  Aku saat itu juga  sama  kaget nya.

 

Sudah jam sepuluh malam tapi  belum juga masuk kamar seper  biasa nya.  Masih aja main hand phone malah nyuruh martikan tv karna ga ada yang nonton. Au bilang aku yang nonton karna memang aku lagi nunggu serial Sehrazat.

 

“Emang kamu marah tadi aku bilang gitu?” dengan suara yang berat menahan amarah  yang nampak jelas  ditahan nya dan penuh kemarahan.  Aku terkejut dan refleks menjawab, tidak.  Karna memang itu yang sebenarnya. Lalu berkata begini dan begitu tetap dengan nada dan mimik yang sama.

 

Ternyata aku baru tahu. Lalu bayangan kejadian yang menyakitkan yang tidak bisa ku lupakan karna sangat sakit untuk dirasakan itu muncul lagi. Dada ku terasa sangat sakit. Nafas ku jadi berat dan air mata tiba- tiba merembes keluar begitu saja tanpa aku sadari.

 

Aku hanya mentanya pada Tuhan ku....kenapa terjadi lagi pada ku hal yang seperti ini..?? Aku hanya menangis sepuas yang hati ku butuhkan dan tetap percaya bahwa kejadian yang menyakitkan ini memang dikehedaki oleh Nya. Dan aku harus terina tanpa membaantah. Dia lebih tau apa yang aku butuhkan dari pada diriku sendiri. Pasti inilah yang terbaik buatku walau pun pahit.

Wednesday 25 November 2020

DOA YANG TERKABUL

Hari ini adalah hari kedua yang sangat membuat pusing dan bingung, karena sejak kemarin ibu meminta ku untuk mengambil uang nya yang ada di rekeningku. Betapa kagetnya sebab seingat ku uang yang aku ambil tiga hari yang lalu adalah uang terakhir yang tersisa disana. Dan sekarang aku jadi pusing tujuh keliling.

Senja menjelang, cahaya mentari mulai meredup, sinarnya yang keperakan bergoyang –goyang di riak air danau di depan rumah yang tertiup angin. Keindahan itu tak mampu mengusir kegundahan dan ketegangan ku. Sudah beberapa nama kuhubungi untuk meminta bantuan, tapi tak ada hasil. Lalu kudatangi sajadah dan mulai sholat Ashar. Dengan khusu dan penuh harap Tuhan mau membantu ku menyelesaikan masalah yang tidak bisa aku temui solusinya.   

Ketegangan makin menjadi karna hari sudah semakin sore, menjelang malam dan itu artinya saat nya tiba. Panik yang kurasakan semakin menjadi. Aku tidak bisa lagi bisa pura-pura bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Karna takut ketahuan aku jadi lebih lama sendiiri di dalam kamar dengan perasaan yang tidak menentu. Aku bisa saja bilang kalau uang ibu terpakai oleh ku dan ibu ku juga tidak akan marah, tapi itu tidak aku lakukan karna ibu tidak akan lagi menitip uang nya pada ku karna aku telah menyelewengkan amanah nya.

Azan Magrib berkumandang membuat dadaku semakin berdebar keras. Nyali ku ciut dan ketakutan ku semakin memuncak dan itu bukan karna suara Azan. Tapi karna sebentar lagi ibu ku akan tahu kalau aku orang yang tidak amanah dan mungkin beliau akan berpikir dua kali kalau akan menitip kan uang pada ku.

Buru- buru aku berwudhu dan sholat. Dalam sujud pertama aku memanjatkan doa yang sama supaya aku dibantu dalam masalah ini. “Ya Alloh...sungguh aku adalah hamba yang lalai dan lemah, bantulah aku mengembalikan uang yang aku pakai karna sudah aku pinjam ke sana-sini tspi tidak dapat juga.Egnkau adalah penguasa dan pemilik seluruh kekayaan yang ada di bumi dan langit, Engkau juga Maha Pengasih dan Penyayang, kasihanilah aku, mudahkanlah urusan ku ini dengan cara Mu. Malam ini adalah penentuan akan nasibku. Tolong lah aku ya Alloh.....,” air mataku jatuh diatas sajadah, hatiku ciut seperti jatuh dari puncak yang tinggi dan akan terhempas diatas batu. Aku sudah sangat pasrah karna sudah tak ada lagi pembelaan diri seolah sedang tenggelam di tengah laut dan tak ada seorangpun yang tahu. Pasrah...Hanya mengharap pertolongan Dia, karna Dia lah yang mampu berbuat apa saja dan tidak ada tandingannya. Kututup doa ku dengan sholawat kepada Rosululloh juga dengan mengucap “ Cukup lah Engkau ya Alloh sebagai penolong ku..aamiin..”

Selesai makan malam aku memainkan hand phone dan mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk dijadikan sebagai alasan. Ada masuk dari seorang teman lama yang mengatakan sedang rapat di daerah dekat rumah ku. Kubalas wa seperti biasa dan karn kepasrahan ku dan penyerahan beban yang tidak sanggup lagi ku tanggung kepada Tuhan ku maka aku tertidur.

Aku terbangun oleh suara hand phone ku dan getarannya ditangan ku. Ternyata teman ku sedang sibuk mencari dimana rumahku. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, lalu aku bergegas untuk mennganti pakaian karna dia ingin bertemu diluar untuk sekedar mengrobrol.

Kami berputar- putar sekedar mencari tempat yang nyaman, tapi malam makin larut dan jam malam karna PSBB masih berlaku sehingga sudah banyak yang tutup meski kira-kira baru pukul sembilan malam. Dan akhirnya kami minum jus saja karna cuma itu yang kami dapatkan.  Saat menunggu dia menanyakan keperluanku yang aku katakan di wa dan yang membuat dia memutuskan untuk menemuiku. Dia lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong baju nya, lalu menarik tanganku dan memberikannya pada ku. Aku hanya tertegun tak percaya dengan apa yang sedang aku alami. Dia hanya tersenyum manis padaku lalu menghisap jus nya.  Aku menggengam tangannya dengan erat sambil mengatakan terima kasih dan air mata ku keluar begitu saja tanpa mampu ku bendung. Ini sungguh luar biasa.

“Hutangku makin bertambah, kau jangan kuatir ya, karna aku sudah mencatat dan sangat ingat tapi belum bisa aku lunasi dalam waktu dekat. Tapi pasti aku bayar. “ kataku menyakinkannya.  “Sudahlah.. tenang saja,” katanya sambil menepuk tangan ku. “Yang ini bukan hutang...”

  Ma sya Alloh...sungguh sulit kupercaya. Dengan mudah Dia mendatangkan bantuan buat ku disaat-saat terakhir. Disaat aku sudah pasrah dan hanya menyandarkan segala urusan ku pada Nya. Dan ternyata pula aku diberi lebih dari yang aku butuhkan. Segala puji bagi Alloh dan cukuplah Alloh sebagai penolong ku.

 

Hari ini adalah hari kedua yang sangat membuat pusing dan bingung, karena sejak kemarin ibu meminta ku untuk mengambil uang nya yang ada di rekeningku. Betapa kagetnya sebab seingat ku uang yang aku ambil tiga hari yang lalu adalah uang terakhir yang tersisa disana. Dan sekarang aku jadi pusing tujuh keliling.

Senja menjelang, cahaya mentari mulai meredup, sinarnya yang keperakan bergoyang –goyang di riak air danau di depan rumah yang tertiup angin. Keindahan itu tak mampu mengusir kegundahan dan ketegangan ku. Sudah beberapa nama kuhubungi untuk meminta bantuan, tapi tak ada hasil. Lalu kudatangi sajadah dan mulai sholat Ashar. Dengan khusu dan penuh harap Tuhan mau membantu ku menyelesaikan masalah yang tidak bisa aku temui solusinya.   

Ketegangan makin menjadi karna hari sudah semakin sore, menjelang malam dan itu artinya saat nya tiba. Panik yang kurasakan semakin menjadi. Aku tidak bisa lagi bisa pura-pura bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Karna takut ketahuan aku jadi lebih lama sendiiri di dalam kamar dengan perasaan yang tidak menentu. Aku bisa saja bilang kalau uang ibu terpakai oleh ku dan ibu ku juga tidak akan marah, tapi itu tidak aku lakukan karna ibu tidak akan lagi menitip uang nya pada ku karna aku telah menyelewengkan amanah nya.

Azan Magrib berkumandang membuat dadaku semakin berdebar keras. Nyali ku ciut dan ketakutan ku semakin memuncak dan itu bukan karna suara Azan. Tapi karna sebentar lagi ibu ku akan tahu kalau aku orang yang tidak amanah dan mungkin beliau akan berpikir dua kali kalau akan menitip kan uang pada ku.

Buru- buru aku berwudhu dan sholat. Dalam sujud pertama aku memanjatkan doa yang sama supaya aku dibantu dalam masalah ini. “Ya Alloh...sungguh aku adalah hamba yang lalai dan lemah, bantulah aku mengembalikan uang yang aku pakai karna sudah aku pinjam ke sana-sini tspi tidak dapat juga.Egnkau adalah penguasa dan pemilik seluruh kekayaan yang ada di bumi dan langit, Engkau juga Maha Pengasih dan Penyayang, kasihanilah aku, mudahkanlah urusan ku ini dengan cara Mu. Malam ini adalah penentuan akan nasibku. Tolong lah aku ya Alloh.....,” air mataku jatuh diatas sajadah, hatiku ciut seperti jatuh dari puncak yang tinggi dan akan terhempas diatas batu. Aku sudah sangat pasrah karna sudah tak ada lagi pembelaan diri seolah sedang tenggelam di tengah laut dan tak ada seorangpun yang tahu. Pasrah...Hanya mengharap pertolongan Dia, karna Dia lah yang mampu berbuat apa saja dan tidak ada tandingannya. Kututup doa ku dengan sholawat kepada Rosululloh juga dengan mengucap “ Cukup lah Engkau ya Alloh sebagai penolong ku..aamiin..”

Selesai makan malam aku memainkan hand phone dan mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk dijadikan sebagai alasan. Ada masuk dari seorang teman lama yang mengatakan sedang rapat di daerah dekat rumah ku. Kubalas wa seperti biasa dan karn kepasrahan ku dan penyerahan beban yang tidak sanggup lagi ku tanggung kepada Tuhan ku maka aku tertidur.

Aku terbangun oleh suara hand phone ku dan getarannya ditangan ku. Ternyata teman ku sedang sibuk mencari dimana rumahku. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, lalu aku bergegas untuk mennganti pakaian karna dia ingin bertemu diluar untuk sekedar mengrobrol.

Kami berputar- putar sekedar mencari tempat yang nyaman, tapi malam makin larut dan jam malam karna PSBB masih berlaku sehingga sudah banyak yang tutup meski kira-kira baru pukul sembilan malam. Dan akhirnya kami minum jus saja karna cuma itu yang kami dapatkan.  Saat menunggu dia menanyakan keperluanku yang aku katakan di wa dan yang membuat dia memutuskan untuk menemuiku. Dia lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong baju nya, lalu menarik tanganku dan memberikannya pada ku. Aku hanya tertegun tak percaya dengan apa yang sedang aku alami. Dia hanya tersenyum manis padaku lalu menghisap jus nya.  Aku menggengam tangannya dengan erat sambil mengatakan terima kasih dan air mata ku keluar begitu saja tanpa mampu ku bendung. Ini sungguh luar biasa.

“Hutangku makin bertambah, kau jangan kuatir ya, karna aku sudah mencatat dan sangat ingat tapi belum bisa aku lunasi dalam waktu dekat. Tapi pasti aku bayar. “ kataku menyakinkannya.  “Sudahlah.. tenang saja,” katanya sambil menepuk tangan ku. “Yang ini bukan hutang...”

  Ma sya Alloh...sungguh sulit kupercaya. Dengan mudah Dia mendatangkan bantuan buat ku disaat-saat terakhir. Disaat aku sudah pasrah dan hanya menyandarkan segala urusan ku pada Nya. Dan ternyata pula aku diberi lebih dari yang aku butuhkan. Segala puji bagi Alloh dan cukuplah Alloh sebagai penolong ku.

 


Tuesday 8 September 2020

BEBAN DI SAAT CORONA

 


                   Bulan ini terasa sekali keadaan keuangan yang morat marit.. Biaya hidup terus berlanjut sedangkan penghasilan tidak ada.  Jualan mie ayam sepi pembeli  Token listrik dua puluh ribu akan habis dalam dua sampai 3 hari dan.akan bunyi tut tut tut membuat kebisingan yg menyebalkan. Duuuuh....makin pusing jadinya.



                   Bantuan pemerintah memang sangat membantu yang terdiri bnnyak gdainyoreng, sarden dan mie instant.  Seandainya tidak ada, tentu sangat berat sekali.


                   Kebutuhan quota internet lain lagi. Sekolah dan kuliah dari rumah membutuhkan quota internet yang tidak sedikit, tugas dalam bentuk vidio dan zoom meeting membuat quota internet cepat habis, kalau sudah begitu pekerjaan mereka jadi terhambat. Jadi terpaksalah memasang wifi di rumah.


                   Tagihan menjadi bertambah sedangkan pemasukan berkurang. Ini menambah kebingungan yang tiada berujung.



Tuesday 11 August 2020

PUT US DI SINI

 


               Akhirnya tiba juga saatnya,  dimana harus diputuskan untuk tetap lanjut atau berhenti. Berhenti disini untuk mencari kelanjutan yang lain. Mencari keberuntungan dengan yang lain atau di tempat lain.


               Semoga ada kedamaian dan kebahagiaan di sana, yang akan menjadi pelabuhan terakhir.