Aku kira dia sedang kesal dan sedih karna Leo nyerahin kunci yang sangat mendadak Sebab itu artinya tidak akan ada uang sewa lagi untuk buLan ini dan entah bulan berikutya. Aku saat itu juga sama kaget nya.
Sudah jam sepuluh malam tapi belum juga masuk kamar seper biasa nya. Masih aja main hand phone malah nyuruh martikan
tv karna ga ada yang nonton. Au bilang aku yang nonton karna memang aku lagi
nunggu serial Sehrazat.
“Emang
kamu marah tadi aku bilang gitu?” dengan suara yang berat menahan amarah yang nampak jelas ditahan nya dan penuh kemarahan. Aku terkejut dan refleks menjawab,
tidak. Karna memang itu yang sebenarnya.
Lalu berkata begini dan begitu tetap dengan nada dan mimik yang sama.
Ternyata
aku baru tahu. Lalu bayangan kejadian yang menyakitkan yang tidak bisa ku
lupakan karna sangat sakit untuk dirasakan itu muncul lagi. Dada ku terasa
sangat sakit. Nafas ku jadi berat dan air mata tiba- tiba merembes keluar
begitu saja tanpa aku sadari.
Aku hanya mentanya pada Tuhan ku....kenapa terjadi lagi pada ku hal yang seperti ini..?? Aku hanya menangis sepuas yang hati ku butuhkan dan tetap percaya bahwa kejadian yang menyakitkan ini memang dikehedaki oleh Nya. Dan aku harus terina tanpa membaantah. Dia lebih tau apa yang aku butuhkan dari pada diriku sendiri. Pasti inilah yang terbaik buatku walau pun pahit.