Sunday 1 May 2016

keinginan




Keinginan kita selalu berubah setiap saat, setelah terpenuhi keinginan yang pertama lalu timbul lagi keinginan yang kedua. Begitu terus tanpa henti dari hari ke hari. Antara keinginan yang satu dengan yang lain bisa jadi saling berhubungan bisa juga tidak.

Keinginan tiap orang pada dasarnya adalah sama, yaitu berupa pemenuhan kebutuhan hidup. Dari kebutuhan yang paling dasar sampai kebutuhan tertier.

Kebutuhan dasar manusia dimana pun adalah sama. Sedangkan kebutuhan selanjutnya adalah tergantung dimana tempat tinggalnya, apa pekerjaannya dan bagaimana pergaulannya. 

Masyarakat Indonesia sangat cerdas dan kritis. Dengan uang yang sedikit yang didapat mampu tetap bertahan hidup hari demi hari. Sang istri mampu menyiasati pengeluaran keluarga untuk biaya makan dan yang lainnya. 

Keadaan yang demikian dialami oleh seluruh anggota keluarga sehingga tiap anggota keluarg ingin segera keluar dari keadaan yang demikian. Masing-masing menacari peluang dan peruntungan mereka dengan berbagai cara sehingga melahirkan ide-ide yang brilliant yang menbuat orang lain berdecak kagum.

Adapula yang sudah berkali-kali berusaha seperti yang lainnya tapi mentok alias tidak membuahkan hasil, maka orang ini akan terus berusaha untuk tetap bertahan demi menyambung hidup.

Dalam situasi yang demikian hati manusia menjadi rapuh, sehingga mudah putus asa dan gampang dipengaruhi. Semakin hari hati menjadi demakin lemah dan menimbulkan stress dan depresi. Keadaan yang demikian memerlukan penanganan dari yang profesional.

Sebagian orang yang menyadari keadaan dirinya  menjadi demikian, lalu mencari jalan keluar untuk menghindari stress dan depresi yang berkepanjangan. Mencari keajaiban, mendengarkan nurani dan hati yang paling dalam.   

Sejak kecil anak-anak Indonesia sudah dididik agama oleh orang tua masing-masing, juga keluarga besar dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal mereka. sehingga agama bisa menjadi penolong disaat resah karena tak menemukan jawaban atas pertanyaan jiwa yang mereka alami.

Saat depresi atau frustasi contohnya, orang akan mengambil jalan pintas untuk bunuh diri. tapi itu tak dilakukan karena dia ingat bahwa agamanya justru melarang untuk itu dan melakukannya adalah perbuatan dosa besar. Jadi untuk apa melakukan dosa yang besar didunia lalu mati dan akan diberikan balasan yang menyakitkan selamanya. Kan lebih baik meneruskan hidup, mendalami agama dan mengasingkan diri untuk sementara waktu. Lalu introspeksi, membina diri supaya bisa tampil lebih baik, Apakah yang keluar dari kepompong setelah waktu yang lama adalah ulat yang sama? tentu saja iya tapi dalam wujud yang sangat-sangat berbeda. Ulat yang bermisai dan bersayap lebar dan sangat cantik. Sang ulat mengasingkan diri beberapa lama dan kembali dalam bentuk yang sangat menakjubkan.

Asal ada kemauan dan berdoa pada Sang Pencipta, semua bisa terjadi. Karena hidup didunia cuma satu kali, jadi manfaatkanlah untuk bahagia dengan cara patuh pada Sang Pencipta. Membahagiakan orang lain akan menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri.Itu adalah salah ssatu kebutuhan jiwa tiap manusia.