Friday 25 March 2016

Namaku Yuli, saat umurku belum genap 7 tahun



Namaku adalah Yuli, kelahiran tahun 70an.  Aku lahir di Jakarta. dibesarkan juga di Jakarta. Kedua orangtuaku sama denganku cuma waktu kelahiran kami yang berbeda.
Masa kecilku sangat menyenangkan seperti anak yang lain pada umumnya, karena saat itu hubungan kekerabatan masih sangat kental maka tidak mengherankan kalau teman-teman masa kecilku adalah anak-anak dari paman dan bibiku.

Permainan apa pun yang kami lakukan terdiri dari dua unsur yaitu teman dan alam sekitar. Tidak ada yang bermain sendirian karna tidak menyenangkan. Bentuk permainan kami beragam antara lain congklak yang dimainkan oleh dua orang. Ada juga galasin yang terdiri dari dua regu, masing- masing regu beranggotakan 3-4 orang.Cara bermainnya mirip dengan olah raga base ball cuma tidak menggunakan bola.Ada lagi permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu dan anggota dati tiap regu banyak.Permainan ini sangat mirip dengan base ball.Ada lagi yang namanya kuda bisik yang terdiri dari dua kelompok juga.Tiap orang anggota kelompok yang menang suit  akan membisikkan satu nama orang kelompok yang kalah pada seorang yang ditugasi. kelompok yang kalah harus menjawab dengan benar siapa nama itu, apabila salah maka kelompok yang kalah harus menggendong kelompok yang menang dipunggungnya dengan jarak yang sudah disepakati. Senang sekali kalau digendong dan capek sekali kalau harus kebagian menggendong orang yang badannya gemuk. Itulah diantaranya dan masih banyak lagi yang lainnya. Seru dan menyenangkan. Sambil bermain kami berolahraga, mengasah kemampuan dan kecakapan, berinteraksi juga bersosialisasi. Hubungan pertemanan dan persaudaraan jadi semakin kuat, bukan saja pada anak-anak juga pada bapak ibu dan nenek kakek kami. Tapi yang sangat aku sukai adalah saat kami berenang dikali, apalagi kalau ada yang membendung kali entah untuk apa. Airnya banyak dan tidak deras arusnya sehingga kami berlompatan terjun bebas ke kali dari tepinya yang paling tinggi. Sampai berjam-jam bermain air tanpa terasa.

Jajanan masa itu tidak banyak seperti sekarang, semua yang dijual pun sangat alami dan segar tanpa pengawet. Yang dijual yaitu es, es doger, es mambo, cingcaw, cendol, limun / minuman botol dan es sirup. rasa es sirupnya yaitu pisang ambon, nanas, pala dan vanili. Sedangkan minumannya rasa jeruk dan sarsaparilla, hmm segar. Minuman sodanya 7up,
Permen yang kuingat cuma sugus dan trebor.
Makanannya krupuk siksa, karna menggorengnya tanpa minyak tapi dengan pasir, warnanya pun cuma pink dan putih dicampur dan dimasukkan kedalam plastik.
Ada gulali,yang sekarang terkenal dengan namaharum manis, karena terbuat dari gula pasir. Ada juga buah-buahan yang dimakan dengan garam yang diberi cabe untuk dicocol . Buahnya tergantung musim, kadang jambu air, gohok, mangga muda dan mengkal, kecapi,jambu klutuk / jambu batu, jambu air, jambu bol.
Ada juga rujak beubeuk,dan asinan.
Aku serasa menelan air liur menuliskan ini. Ingatanku terbayang masa indah itu, saat aku belum sekolah karena umurku belum genap 7 tahun.


Setu Babakan 00.10




No comments:

Post a Comment