Friday 14 September 2018

Diramal di mall

 


Sungguh sulit dipercaya, aku diramal seseorang yang tidak kukenal sama sekali dan ketemu nya pun disebuah mall besar di Jakarta.

Karena memang tidak pernah dan tidak ada keinginan untuk diramal, jadi saat diramal aku rileks dan santai aja. Dalam hati setengah percaya, apa iya beneran?
Dan juga tidak boleh cerita pada siapapun sampai hari ke tujuh,kata peramal itu sebagi syaratnya.

Sebagai muslimah, saran yang dianjurkan oleh si peramal untuk dilakukan adalah perbanyak sholat Tahajjud terutama dimalam Jum at dan bersedekah pada anak yatim dihari ketujuh.
Semua persyaratan aku penuhi karena didorong rasa penasaran, tapi aku menjalaninya dengan santai dan tidak sepenuhnya percaya, Mungkin karena ajaran agama ku yang melarang umatnya untuk meramal dan minta diramal,

Dihari ketujuh aku lupa,dan baru ingat dihari selanjutnya. Aku ceritakan kejadian  itu dari a sampai z alias lengkap dan detil pada seorang teman dan dia  juga sependapat dengan ku, bahwa aku sedang dibohongi dan untung saja aku tidak ditipu, karena banyak dan macam- macam cara orang untuk menipu. Temanku juga menceritakan bagaimana cara memasukkan jarum ke dalam telur mentah, karena aku melihat ada 2 jarum dalam telur yang dipecahkan oleh sang peramal yang katamya telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh ku,.

Singkat kata, aku merasa bahwa ramalan itu adalah sebuah kebohongan yang semula untuk menghipnotis aku atau semacamnya yang tujuannya merugikanku secara materi.
Aku merasa beruntung karena tidak keluar uang sepeserpun dan merasa kasihan karena sang penipu menemui mangsa yang salah.

Saat diajak bicara aku memikirkan hal yang lain.apa saja supaya tidak terfokus pada inti pembicaraan kami.  Adikk. ibuku dan apa saja dirumah aku ingat-ingat dan bayangkan,  Itulah trik agar gagal dihipnotis yang pernah aku baca disebuah artikel. 

No comments:

Post a Comment