Friday 13 November 2015
Hujan
Di bulan November 2015 ini, doa-doa orang Indonesia baru terkabul. Hujan yang diharapkan baru turun dimalam Rabu pukul delapan malam, hujan turun deras selama satu setengah jam. Membasahi semua yang kering, Tanaman dipekarangan rumah kami akan mendapatkan air segar yang mereka butuhkan, begitu juga dengan tanaman yang ada ditempat lain. Siang ini pun hujan turun lagi. Semoga ini adalah awal yang baik, bukan awal petaka bagi yang menderita disaat musim hujan datang menyapa.
Di wilayah lain Indonesia yang sejak Juli dikepung asap sangat mendamba hujan guna mengusir asap yang membuat derita dan peteka bagi semua warga. Daerah tersebut adalah Sumatra dan kalimantan. Semoga semua asap pergi beserta sebab akibat yang mengikutinya..
Setiap orang harus mengantisipasi musim hujan dan menjadikannya sebagai sebuah atau beberapa peluang yang menguntungkan. Musim tidak dapat kita rubah untuk keuntungan pribadi tapi dapat kita siasati supaya terhindar dari masalah yang ditimbulkan atau dapat meminimalisir kerugian.
Sikap dan reaksi manusia terhadap satu kejadian berbeda antara satu dengan yang lainnya.
tergantung pengalaman, pendidikan, dan wawasannya masing-masing. Berikut ini saya berikan beberapa contoh orang yang mempunyai kemauan untuk menyongsong hidup yang sulit bukan diam saja atau malah menyerah.
1.Pedagang minuman
Dimusim ini mereka bisa mulai mengganti atau menambahkan menu baru dengan yang lebih hangat atau sejenisnya yang pasti dibutuhkan konsumen. Bisa juga menambah usaha dengan menjual perlengkapan musim hujan atau yang berhubungan dengannya. Menjual payung, jas hujan, sepatu boot anti air atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ini akan lebih menambah penghasilan yang lebih menguntungkan.
2.Ibu rumah tangga.
Seorang ibu adalah pelindung bagi anak- anaknya dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan mereka. Dimusim hujan anak- anak harus berangkat sekolah lebih awal karena jalan pasti macet. Beruntung bila pihak sekolah memberi kelonggaran jam masuk sekolah.
Ibu harus menyiapkan sarapan lebih awal dan juga memberi bekal untuk dibawa kesekolah, karena hawa yang dingin membuat orang jadi cepat lapar. Bekal makanan yang dibawa anak akan memudahkan dia disaat jam istirahat, apalagi bila saat itu turun hujan. Anak jadi tidak perlu pergi ke kantin atau ke mana untuk sekedar mengganjal perutnya yang lapar.
. Ibu juga bisa menjual makanan sarapan pagi, Pasti orang-orang di sekitar rumah membutuhkan jasa ibu ini. Ibu yang punya bayi, ibu yang bekerja, atau anak kost pasti membutuhkan sarapan yang cepat. Jadi ibu bisa mengurus anak dan suami juga mendapatkan penghasilan tambahan. Pepatah mengatakan, sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Tentu saja ibu akan merasa lebih lelah, tapi dengan sejumlah uang yang ibu dapatkan, ibu mendapatkan kepuasan tersendiri. Tapi tentu saja semua harus dihitung dulu sebagai bagian dari sebuah perencanaan, jangan asal.
3.Pedagang dadakan.
Ada orang yang punya pemikiran yang kreatif memanfaatkan musim hujan, Dia berdiri di pinggir jalan yang ramai atau dijalan yang macet untuk menjual jas hujan. Harga berkisar sepuluh sampai duapuluh ribu rupiah saja. Dan ternyata laku, apalagi saat itu turun hujan. Pengendara motor tidak semuanya mebawa jas hujan, ada yang belum punya atau lupa bawa.
Ini menjadi rezeki bagi si penjual dadakan yang sengaja mangkal disitu.
Teman saya yang juga seorang ibu adalah seorang pedagang. Dia jual apa saja, mulai dari pakaian, alat-alat dapur, juga alat-alat elektronik. Semuanya sesuai permintaan pelanggannya. Suatu hari stok jas hujannya masih banyak dan dia bingung kemana menjualnya, dan saat itu musim hujan. Dia menawarkan dan menunggu pembeli yang datang. Karena konsumennya mayoritas ibu-ibu maka payunglah yang banyak diminati dan jas hujan yang diminati adalah ukuran anak- anak SD, sedangkan stok yang masih menumpuk adalah jas hujan ukuran orang dewasa . Musim hujan ini harus laku, Musim panas orang tak akan membelinya. Kalau menunggu musim berikutnya kemungkinan akan ada kerusakan.
Malam itu hujan turun, karena tidak bisa tidur, maka dia memutuskan untuk pergi kepasar, saat itu pukul dua malam. Dia coba keberuntungannya malam itu, Hujan turun semakin deras, Dengan suara lantang dia tawarkan kesetiap orang yang lewat..Dagangannya habis dalam waktu singkat. Dia menjual dipasar yang ramai dan disaat hujan. Orang yang tidak membawa jas hujan tetap membeli karena ingin pulang tepat waktu untuk melayani para pelanggan mereka. Menunggu hujan reda akan mengecewakan pelanggannya dan bisa saja akan beralih pada penjual yang lain. dan itu merugikan.
Itulah yang coba saya sampaikan tentang orang-orang yang dapat menginspirasi kita. Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment